Pesawat Susi yang kami naiki adalah pesawat jenis cessna Grand Caravan. Pesawat ini membawa kami ke dawai dengan durasi penerbangan kira kira satu jam lima belas menit.
Bagaimana kisah kami di Bandara Datah Dawai ?
MasyaAllah, pengalaman pertama terbang menggunakan pesawat
caravan, ia terbang menerjang gumpalan gumpalan awan putih, seolah beradu cepat
dengan elang elang hutan Borneo. Melewati gunung gunung. Melaju dan melaju
meninggalkan landasan pacu APT Pranoto semakin jauh dan tak terlihat. Suara
baling baling menghisi perjalanan kami. Dua orang pilot di depan begitu mudah
mengendalikan pesawat ini seolah mereka mengendarai sepeda motor saja. Haha.
Kawanku Raja mendapat kesempatan duduk di depan, sepertinya
tepat di belakang kursi pilot, jadi dia sepertinya bisa melihat suasana console
cabin pilot,
Satu jam lebih, akhirnya kami dekat dengan bandara tujuan
kami. Bandara Datah Dawai. Dari atas, kami melihat hulu sungai mahakam yang
panjang. Tepat di ujung runway landasan pacu bandara dipotong oleh aliran hulu
sungai Mahakam, ujung lainnya mentok di perbukitan yang dikeruk. Dikelilingi
oleh perbukitan yang tinggi layak pegunungan. Dipenuhi dengan hutan hutan asli.
Kami melihat dengan seksama takjub luar biasa alam ini.
“MasyaAllah”.
TIBA DI KANTOR UNIT
DATAH DAWAI
Alhamdulillah kami landing dengan selamat. Pilot dengan
handal melompati dua bukit dan landing dengan sigapnya di landasan pacu Bandar
Udara Datah Dawai. Segeralah kami turun, kami langsung disambut dengan senyuman
yang ramah sekali dari orang orang disana. Luar biasa. Wajah wajah baru. Kami
langsung menuju ke terminal, menunggu koper kami keluar dari bagasi pesawat.
Beberapa saat kami mengobrol dengan beberapa orang disana. Menanyakan lokasi
kantor Airnav disana.
Ah, haha, ternyata kantornya tidak jauh dari terminal. Hanya
sekitar 200 meter saja.
Setelah koper dan barang bawaan kami lainnya sudah selesai
diturunkan, kami segera menuju kantor Airnav.
Dan benar, ada seorang bapak bapak sudah siap menyambut
kedatangan kami. Bliau berdiri di depan pintu, sebelah tiang kayu bangunan,
dengan senyum menyapa kami.
“Akhirnya,, datang juga, yuk sini masuk dulu dek.”
Wah, terimakasih banyak pak.
Bliau adalah pak Damianus Nyuk Hanye, kita sering memanggil
bliau dengan pak Nyuk. Bliau merupakan satu satunya orang yang bertugas sebagai
controller pesawat di bandara Datah Dawai. Satu satunya, bliau single disini,
tidak ada teman untuk bekerja, kecuali ada satu orang cleaning service, namanya
Mbak Susi. Ini merupakan suatu kehormatan bagi kami bisa bertemu langsung
dengan penjaga langit ujung kalimantan ini.
MAKAN SIANG BARENG
PAK NYUK
Hari sudah siang, pak Nyuk mengajak kami untuk menyantap
makan siang di salah satu warung tengah desa. Mantab memang pak Nyuk, tahu aja
kami lapar. Hehe, tenaga habis uda kehembus ama angin tadi di pesawat. Hahaha.
Namun disini, ada satu hal yang membuatku takjub dengan
suasana di Long Lunuk, yaitu rumah rumah panggung yang rapih dan cantik cantik.
Penuh warna dan asri. Apalagi, kebanyakan rumah dilengkapi dengan tanaman
tanaman hias yang bermacam macam, ada banyak juga bunga angrek gitu. Masya Allah.
Suasana desa banget. Pokoknya asri banget. Ini belum pernah kutemui selama di
jawa dan di Balikpapan. Long Lunuk memang bukan destinasi wisata, namun suasana
desa yang demikian indah ini menjadikan hati ini tuh terasa gemes banget,
nyaman banget. Kayak kampung wisata banget pokonya.
Diatas adalah suasana desa Long Lunuk.
Di Long Lunuk ternyata ada menu rusa, wah, haha.
MELANJUTKAN MISI
UTAMA KAMI
Setelah makan, kami lanjut untuk menyiapkan kelengkapan di
kantor. Membongkar koper, menyiapkkan genset untuk penerangan malam hari,
menyiapkan tempat tidur, dan mulai melakukan pemeliharaan hari pertama.
Kami tinggal di kantor Unit Datah Dawai, disana sudah
lengkap, segala perlengkapan dan peralatan sudah ada. Pak Nyuk juga dengan baik
hati membelikan kami sarden, telur dan beras, lengkap dengan minyak gorengnya
untuk makan kami selama di kantor. Untuk sayuran, kami sempat beberapa kali
turun ke Desa membelinya di penjual sayur. Selain itu pak Nyuk juga meminjamkan
satu unit motornya untuk kami mobile jika ingin menjelajahi desa. Benar benar
beruntung kami ini. Pokonya terimakasih banyak.
Misi utama kami berlangsung selama 5 hari. Yang kami lakukan
adalah melakukan pemeliharaan fasilitas, perbaikan peralatan fasilitas
penerbangan dan fasilitas penunjang yang mengindikasikan kerusakan, serta
pemasangan beberapa fasilitas penerbangan.
5 Hari yang ternyata jika dijalani serasa cepat sekali.
Setidaknya beberapa peralatan yang tampak akan terjadi kerusakan, sudah bisa
diperbaiki, dan bisa digunakan dengan baik.
AKHIRNYA
Hari terakhir kami adalah menyiapkan dokumen laporan
pemeliharaan dan request beberapa tanda tangan untuk pelaporan kami yang
nantinya akan menjadi file pertanggung jawaban kegiatan pemeliharaan selama di
Unit.
Pokoknya terimakasih banyak pak Nyuk, terimakasih banyak Bandar
Udara Datah Dawai, terimakasih banyak Long Lunuk, Susi Air, Airnav Indonesia.
Terimakasih telah memberikan kesempatan ini. Akhirnya kami
bertolak dari Datah Dawai tanggal 21 Februari 2020.
Komentar
Posting Komentar