Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2016

LULUS POLITEKNIK PENERBANGAN APAKAH LANGSUNG KERJA ?

Assalamualaikum sobat, bagaimana kabarnya hari ini ? Semoga sobat semua selalu dalam keadaan sehat selalu, dalam keadaan bahagia selalu. Sobat, Mungkin dari sobatku semua ada yang bertanya, Sebenarnya setelah lulus dari Politeknik Penerbangan, apakah langsung diterima di tempat kerja ? Sebenarnya lulusan Poltekbang, benar benar prospek gak sih ? Mungkin untuk membantu menjawab pertanyaan dan uneg uneg sobat, saya akan sharing mengenai pengalaman saya setelah lulus dari Salah satu Politeknik Penerbangan di Indonesia. Semoga pengalaman saya bisa membantu menjawab pertanyaan di atas. Apa itu Politeknik Penerbangan Sobat, Politeknik Penerbangan merupakan perguruan tinggi kedinasan yang bernaung di bawah Kementerian Perhubungan Republik Indonesia yang menyelenggarakan pendidikan berbasis vokasi dan akademik teknik dalam bidang teknik dan keselamatan penerbangan. Di Indonesia, terdapat 6 Politeknik Penerbangan di bawah naungan Kementerian Perhubungan yaitu Poltekbang Jayapura, Poltekbang S

KEHILANGAN BAKAT MENULIS ? MOTIVASI

kamaldiegrosse.files.wordpress.com (mainkan SoundCloud untuk mendengarkan artikel ini) Sudah lama jemari ini tidak mencurahkan isi fikiran diatas lembaran lembaran kertas bergaris yang biasanya tergeletak di atas meja belajarku, ataupun mencurahkan isi fikiran di dalam data digital laptop dengan format .doc melalui aplikasi word. Entahlah, bukannya malas atau tak ada waktu untuk berbuat demikian mengasah kemampuan mengarang bebasku di alam imajinasi, namun tak ada lagi fikiran yang berkeinginan untuk menggerakan jemari kesana. Sehari dua hari, kadang fikiranku menunda, “nah, ini ada pengalaman bagus, bisa ditulis nanti untuk memorizing”. Sayang ketika titik sibuk sudah usai, malah ternyata hal berbeda akan keinginan menulis lenyap termakan lubang hitam dalam fikiranku sendiri, gravitasinya kuat, tak bisa lepas, padahal kecepatan cahaya yang berusaha keluar nih, uda ku maksimalin. Sudahlah, ungkapan sudahlah lagi terucap dalam benak ini. Bakat menulisku lambat laun

JAZDBAH, Nasihat Abuhu Bagaimana Saudaraku ?

Jazba (kiri) saya dan wildan (kanan) Selasa, 25 Oktober 2016, Alhamdulillah, semenjak diri ini dikenalkan dengan seorang sahabat yang insyaAllah ‘hasan', Semakin teringat kebaikan dan kebaikan. Seperti sebuah hadist yang diriwayatkan oleh muslim “Seorang teman yang baik adalah saat melihat wajahnya teringat Allah . . .” Subhanallah, insyaAllah saya temui disini. Jazdbah, insyaAllah. Saya seperti biasa, tidak akan menjelaskan mengenai profilnya. Tapi, hanya sekelumit kisah yang mudah mudahan bisa diambil “HIKMAH”. Malam, selasa malam, saya mendapat kabar kalau dia sedang sakit mag. Saya bergegas setelah melaksanakan sholat isya’ untuk segera menjenguknya di kamarnya. Mudah mudahan lekas sembuh. Namun, sebuah hikmah dalam obrolan kami saat itu, saya berusaha untuk mengingatnya. “Dek, sebenarnya, apa pesan dari ayahmu yang paling kamu ingat ? Mungkin nanti, insyaAllah bisa saya jadikan pesan untuk anak saya, sehingga bisa jadi ‘JAZDBAH’ yang ke-dua.” Tambahku sedikit bercand

DEWA BAYU SEMARA DHARMA, Korsa

Dewa Bayu Semara Dharma, mantan polisi taruna TNU VII tingkat dua, tahun lalu. Seorang yang sering kami panggil ‘bli’ hanya ‘bli’ atau kadang ‘switcher’, eh seringnya ‘switcher’. Dialah yang saya ceritakan dalam artikel ini, dimana saya disadarkan lagi yang namanya kebersamaan. Yah, kebersamaan. Dimulai saat makan pagi kami di ruang makan, ATKP Surabaya, 23 Oktober 2016, Ahad. Seperti biasa kami ber-7 tidak melaksanakan pesiar weekend. Kisah ini terjadi sebelum ‘planning’, saat makan pagi. Kami menyantap sarapan ber-7, seperti biasa pula, pasca makan, kami mengobrol ini dan itu. Sampai pada obrolan kami, yang saat itu dihadiri Ivando, Asyamsul, Rizki, Brian, Eka Putra, Bayu dan Saya. “Lah mas Dik, Kemarin malam kenapa gak ke kelas ?” Tanya Bli Bayu, Saya hanya bisa tersenyum. “Haha, iya mas, kemarin gak nikmat mas makan terang bulan kalo gak lengkap.” Sahut Asyamsul. Saya masih hanya bisa tersenyum. “lah senyum senyum ae mas Didik iki.” Tambah Ivando saat itu. “Ya,,,,

IVANDO BAYHAQI, Planning. . .

Ivando, Brian, Saya, Riski, Dewa Bayu, (kiri ke kanan) Dalam Acara Promnight TNU VI ATKP Surabaya, disini kami ditempa, disini kami dipaksa untuk disiplin, dipaksa untuk taat aturan dan istiqomah. Ya,,, seperti inilah kehidupan kami. Tak bisa dipungkiri, memang dengan ada istilah paksa kami jadi terbiasa. DISIPLIN. Bangun jam sekian, makan jam sekian dan sekian sekian. Dalam perjalanan kedisiplinan ini, ada salah satu sahabat yang Alhamdulillah saya diperkenalkan dengannya, disini, ATKP Surabaya. IVANDO BAYHAQI, dialah yang saya maksud. Seorang ‘mantan’ tambor mayor 1 dalam Drum Corps Gita Swara Buana angkatan ke VII. Saya mungkin tidak akan menjelaskan lebih dalam mengenai profilnya karena ini ya bukan buku catatan profil orang. Namun, sebuah hikmah yang saya dapatkan, insyaAllah akan memaknai arti bagaimana cara harus mempersiapkan hidup. Saat itu, 23 Oktober 2016, bel makan siang berkumandang. Kami, pejuang ‘no pesiar’, berjuang menuju ruang makan taruna. Ya seperti

YUYUN SUPRAPTO, Ingat Tujuan Awal

Pak Rifai (Kanan) dan Bu Yuyun (Kiri) dalam Acara PromNight Taruna TNU VI Iya, Bu Yuyun kembali memberikan pengalaman motivasinya untuk kami, 15 taruna dan 10 taruni Prodi Teknik Telekomunikasi dan Navigasi Udara angkatan VII. Tepat pukul 11.05, 15 Februari 2015, ketika kami mulai jenuh untuk menerima jarum jarum ilmu pengetahuan dalam tumpukan jerami pakan sapi. Beliau duduk dengan anggunnya, menghadap ke arah kami dan membiarkan laptopnya tak tersentuh sejenak. “Saya, kalau melihat teman saya bisa, pasti saya ada rasa. ‘kenapa saya tidak bisa,’ padahal saya sama porsi makannya dengannya.” Ungkap beliau sejenak mengambil nafas bijak waktu itu. “ya, saya berusaha keras, mengajar dan mencari cari buku di pasar Senen untuk latihan dan beli PCB untuk latihan pula, tidak ada alas an kan, kalau kita ingin pintar, yakin saja, yakin saya bisa. Ini usaha saya, dan nanti pastinya untuk diri saya sendiri, perjuangan kita, apapun yang dilakukan senior kepada kita entah tamparan,

DWI KRISNA HADI SAPUTRA, Niat Saya

Hikmah, harapannya selalu saya petik dari setiap langkah kehidupan saya. Kali ini, Dia telah memberikan sebuah hikmah lagi, dari salah satu sobat saya. Dwi Krisna H S. Dalam perjalanan kami setelah sholat ashar menuju ruang kelas, 15.00, 24 Oktober 2015, berjalan menuju laboratorium teritegrasi kami. Berjalan berempat dengan dua sobat kami dari jurusan LLU (pemandu lalulintas Udara). Sore yang sejuk saat itu, sehingga meski kami berjalan menuju ke arah barat, sinar mentari tak begitu menyilaukan pandangan mata kami. Asyamsul (kiri) dan Dwi Krisna (Kanan) “Krisna, Sebenarnya, apa sih yang menjadikanmu selalu ingin melaksanakan pesiar setiap minggu?” tanyaku adanya dengan memandang sedikit ke arah mentari yang menguning sejenak tertimpa beberapa awan mendung yang sejuk di ufuk barat. Dia tersenyum, dan sekilas berfikir, “Nah, setiap Minggu itu, kita butuh yang namanya ‘motivasi’.” Jawabnya. “waaah, bener nih ?” candaku “Siapa ini hayo yang jadi motivasimu ? Keluarga