Assalamualaikum sobat, bagaimana kabarnya hari ini ? Semoga sobat semua selalu dalam keadaan sehat selalu, dalam keadaan bahagia selalu. Sobat, Mungkin dari sobatku semua ada yang bertanya, Sebenarnya setelah lulus dari Politeknik Penerbangan, apakah langsung diterima di tempat kerja ? Sebenarnya lulusan Poltekbang, benar benar prospek gak sih ? Mungkin untuk membantu menjawab pertanyaan dan uneg uneg sobat, saya akan sharing mengenai pengalaman saya setelah lulus dari Salah satu Politeknik Penerbangan di Indonesia. Semoga pengalaman saya bisa membantu menjawab pertanyaan di atas. Apa itu Politeknik Penerbangan Sobat, Politeknik Penerbangan merupakan perguruan tinggi kedinasan yang bernaung di bawah Kementerian Perhubungan Republik Indonesia yang menyelenggarakan pendidikan berbasis vokasi dan akademik teknik dalam bidang teknik dan keselamatan penerbangan. Di Indonesia, terdapat 6 Politeknik Penerbangan di bawah naungan Kementerian Perhubungan yaitu Poltekbang Jayapura, Poltekbang S
Dewa Bayu Semara Dharma, mantan polisi taruna TNU VII tingkat dua, tahun lalu. Seorang yang sering kami panggil ‘bli’ hanya ‘bli’ atau kadang ‘switcher’, eh seringnya ‘switcher’.
Dialah yang saya ceritakan dalam artikel ini, dimana saya
disadarkan lagi yang namanya kebersamaan. Yah, kebersamaan.
Dimulai saat makan pagi kami di ruang makan, ATKP Surabaya,
23 Oktober 2016, Ahad. Seperti biasa kami ber-7 tidak melaksanakan pesiar
weekend. Kisah ini terjadi sebelum ‘planning’, saat makan pagi. Kami menyantap
sarapan ber-7, seperti biasa pula, pasca makan, kami mengobrol ini dan itu.
Sampai pada obrolan kami, yang saat itu dihadiri Ivando, Asyamsul, Rizki,
Brian, Eka Putra, Bayu dan Saya.
“Lah mas Dik, Kemarin malam kenapa gak ke kelas ?” Tanya Bli
Bayu, Saya hanya bisa tersenyum.
“Haha, iya mas, kemarin gak nikmat mas makan terang bulan
kalo gak lengkap.” Sahut Asyamsul. Saya masih hanya bisa tersenyum.
“lah senyum senyum ae mas Didik iki.” Tambah Ivando saat
itu.
“Ya,,,,” Jawabku, “Syukron lho Cul, diantar ke barakku
terang bulannya.” Lanjutku yang sepertinya gak nyambung dengna pertanyaan
mereka.
“Iya lho mas, kita tunggu kemarin.” Tambah Brian.
“Haha, ee malah balik barak mas Didik iki.” Asyamsul pula
menambahkan.
“ya,,, masalahnya sih bukan makanannya yang diantar atau
tidak mas Dik, tapi makan barengnya itu lho mas Dik, istilahnya kebersamaan,
kalo enggak lengkap, ‘aduuuh’, rasanya itu beda mas Dik, seolah olah ada yang
kurang gitu, haha,” Ungkap Dewa.
“Iya, iya, map.” Ungkapku dengan ikut tertawa. “Yang penting
korsa ya.”
“Siiiip.”
Ah, itulah kami, TNU VII, entahlah, lebih dari dua tahun
kami sebarak, seasrama, tidur bareng, sengsara bareng, ya kalo gak lengkap,
pasti kan bakal beda rasanya.
Komentar
Posting Komentar