Assalamualaikum sobat, bagaimana kabarnya hari ini ? Semoga sobat semua selalu dalam keadaan sehat selalu, dalam keadaan bahagia selalu. Sobat, Mungkin dari sobatku semua ada yang bertanya, Sebenarnya setelah lulus dari Politeknik Penerbangan, apakah langsung diterima di tempat kerja ? Sebenarnya lulusan Poltekbang, benar benar prospek gak sih ? Mungkin untuk membantu menjawab pertanyaan dan uneg uneg sobat, saya akan sharing mengenai pengalaman saya setelah lulus dari Salah satu Politeknik Penerbangan di Indonesia. Semoga pengalaman saya bisa membantu menjawab pertanyaan di atas. Apa itu Politeknik Penerbangan Sobat, Politeknik Penerbangan merupakan perguruan tinggi kedinasan yang bernaung di bawah Kementerian Perhubungan Republik Indonesia yang menyelenggarakan pendidikan berbasis vokasi dan akademik teknik dalam bidang teknik dan keselamatan penerbangan. Di Indonesia, terdapat 6 Politeknik Penerbangan di bawah naungan Kementerian Perhubungan yaitu Poltekbang Jayapura, Poltekbang S
kamaldiegrosse.files.wordpress.com |
(mainkan SoundCloud untuk mendengarkan artikel ini)
Sudah lama jemari ini
tidak mencurahkan isi fikiran diatas lembaran lembaran kertas bergaris yang
biasanya tergeletak di atas meja belajarku, ataupun mencurahkan isi fikiran di
dalam data digital laptop dengan format .doc melalui aplikasi word. Entahlah,
bukannya malas atau tak ada waktu untuk berbuat demikian mengasah kemampuan
mengarang bebasku di alam imajinasi, namun tak ada lagi fikiran yang
berkeinginan untuk menggerakan jemari kesana.
Sehari dua hari,
kadang fikiranku menunda, “nah, ini ada pengalaman bagus, bisa ditulis nanti
untuk memorizing”. Sayang ketika titik sibuk sudah usai, malah ternyata hal
berbeda akan keinginan menulis lenyap termakan lubang hitam dalam fikiranku
sendiri, gravitasinya kuat, tak bisa lepas, padahal kecepatan cahaya yang
berusaha keluar nih, uda ku maksimalin. Sudahlah, ungkapan sudahlah lagi
terucap dalam benak ini.
Bakat menulisku lambat
laun melemah, yang biasanya bisa menyusun kata yang sesuai EYD tuh, berubah
jadi YDE, entah apa kepanjangannya itu. Berubah dan sulit mencari cahaya
imajinasi penyusunan kata dan pendapat mengenai suatu hal, dicari cari, malah
ketemunya lubang hitam yang juga menyedot si pencari. Kasian juga kan, sudah
susah susah mencari, malah kesedot dan menghilang. Entahlah, dan entahlah.
Mungkin butuh motivasi
mengasah otak lagi supaya ‘mau’ mengabdikan diri sebagai penulis lagi. Ini
sudah sekitar bulan ke 4 tidak berkarya. Jika hal ini terus berlanjut, dan
berlanjut, mungkin aku gak bakal bisa ngetik tuh tulisan ‘bisa’ dengan menekan
tombol pada keyboard yang pas dengan kata ‘bisa’ Be I eS A’ mungkin bakal
berubah kata jadi ‘A Be I eS’, eh jadi Abis,.
Mungkin butuh
motivasi, dalam otak tuh luuaaas banget, jika ada lubang hitam di salah satu
titik, pasti masih banyak titik titik lain yang bisa dipartsi lebih banyak dan
bisa diduplikat lebih banyak, mengisntal software buat menahan lubang hitam
kembali meluas dan melahap segalanya, atau istilahnya penyadaran diri lah.
“HOEY, IKI KOE NENG NJERO FIKIRANMU LEEEE” siap siap, lubang hitam mungkin
hanya imajinasiku dalam mengartikan perubahan ketidak inginanku untuk melakukan
suatu hal. Lubang hitam adalah salah satu imajinasi merugikan yang aku ciptakan
dan malah menyerap kemampuanku berkarya dan berkembang. Jika aku sebagai
pencipta imajinasi lubang hitam dalam diriku, dalam fikiranku, harusnya aku
bisa pula menciptakan suatu yang bisa meng’HANCUR’kan lubang hitam dan
mengembalikan isinya kembali ke partisi otakku sebelumya. Ha ha. Ini kan
solusinya.
Mungkin butuh motivasi,
jika mungkin anda yang membaca artikel ini faham apa yang saya maksud ya
Alhamdulillah, jika tidak, saya bisa menerjemahkan dalam bahasa sehari hari
kita. Jadi begini, Bakat kita itu, bisa dibilang kemampuan kita. Kemampuan kita
itu, bisa dikatakan bakat jika kita mahir melakukannya. Kita bisa dikatakan
mahir melakukannya itu jika kita melakukannya berkali kali, jadi ?
Bakat itu, gak bakal
hilang, dia hanya bersembunyi, kemampuan kita dulu yang sudah pernah ada itu,
tak akan lenyap, (kecuali hilang ingatan), namun suatu ketika nanti bisa diasah
dan yakinlah bisa untuk menguasainya lagi.
“Aku jarang nulis
akhir akhir ini,” terdiam dan merenung “aku harus nulis lagi, supaya aku
terbiasa menulis dan akhirnya bakat menulis menyertaiku.”
Siap deh siaaaap, ^^
Seneng banget sama tulisan tulisan kaka
BalasHapus