Assalamualaikum sobat, bagaimana kabarnya hari ini ? Semoga sobat semua selalu dalam keadaan sehat selalu, dalam keadaan bahagia selalu. Sobat, Mungkin dari sobatku semua ada yang bertanya, Sebenarnya setelah lulus dari Politeknik Penerbangan, apakah langsung diterima di tempat kerja ? Sebenarnya lulusan Poltekbang, benar benar prospek gak sih ? Mungkin untuk membantu menjawab pertanyaan dan uneg uneg sobat, saya akan sharing mengenai pengalaman saya setelah lulus dari Salah satu Politeknik Penerbangan di Indonesia. Semoga pengalaman saya bisa membantu menjawab pertanyaan di atas. Apa itu Politeknik Penerbangan Sobat, Politeknik Penerbangan merupakan perguruan tinggi kedinasan yang bernaung di bawah Kementerian Perhubungan Republik Indonesia yang menyelenggarakan pendidikan berbasis vokasi dan akademik teknik dalam bidang teknik dan keselamatan penerbangan. Di Indonesia, terdapat 6 Politeknik Penerbangan di bawah naungan Kementerian Perhubungan yaitu Poltekbang Jayapura, Poltekbang S
Selasa, 25 Oktober 2016, Alhamdulillah, semenjak diri ini
dikenalkan dengan seorang sahabat yang insyaAllah ‘hasan', Semakin teringat
kebaikan dan kebaikan.
Seperti sebuah hadist yang diriwayatkan oleh muslim “Seorang
teman yang baik adalah saat melihat wajahnya teringat Allah . . .”
Subhanallah, insyaAllah saya temui disini. Jazdbah,
insyaAllah. Saya seperti biasa, tidak akan menjelaskan mengenai profilnya.
Tapi, hanya sekelumit kisah yang mudah mudahan bisa diambil “HIKMAH”.
Malam, selasa malam, saya mendapat kabar kalau dia sedang
sakit mag. Saya bergegas setelah melaksanakan sholat isya’ untuk segera
menjenguknya di kamarnya. Mudah mudahan lekas sembuh. Namun, sebuah hikmah
dalam obrolan kami saat itu, saya berusaha untuk mengingatnya.
“Dek, sebenarnya, apa pesan dari ayahmu yang paling kamu
ingat ? Mungkin nanti, insyaAllah bisa saya jadikan pesan untuk anak saya,
sehingga bisa jadi ‘JAZDBAH’ yang ke-dua.” Tambahku sedikit bercanda.
“Mohon izin mas, kami dulu sekeluarga sering dikumpulkan
oleh ayah kami mas, kalimat yang saya paling ingat adalah nasihat bliau bahwa,
‘Saya nanti kalau mati, paling tidak pesan saya sudah saya sampaikan ke
kalian,’.” Dia beralih memandang ke arahku.
“Beliau pernah berpesan, mengingatkan mengenai pentingnya
seorang lelaki yang harus menjadi seorang imam yang bertanggung jawab,
pentingnya birul walidain,”
“Beliau bahkan bilang mas, ‘apapun perintah orangtua, turuti
! Meskipun engkau tak sanggup memindahkan gunung, namun jika orangtuamu
memintamu untuk memindahkan gunung, maka laksanakanlah,’.” Dia sedikit
menundukkan pandangannya kembali. Sejenak dan mengarah kepadaku lagi.
“Satu hal lagi mas yang paling saya ingat, kata bliau, ‘Nak,
kalau kamu besok berada dimanapun dan menjadi apapun, jangan sekali kali kamu
bodoh dalam ilmu agama, silahkan kamu bodoh dalam ilmu apapun, tapi jangan
sampai kamu bodoh dalam ilmu agama.’ Itu pesan ayah saya mas,”
Subhanallah,Syukron dek,
Komentar
Posting Komentar