Assalamualaikum sobat, bagaimana kabarnya hari ini ? Semoga sobat semua selalu dalam keadaan sehat selalu, dalam keadaan bahagia selalu. Sobat, Mungkin dari sobatku semua ada yang bertanya, Sebenarnya setelah lulus dari Politeknik Penerbangan, apakah langsung diterima di tempat kerja ? Sebenarnya lulusan Poltekbang, benar benar prospek gak sih ? Mungkin untuk membantu menjawab pertanyaan dan uneg uneg sobat, saya akan sharing mengenai pengalaman saya setelah lulus dari Salah satu Politeknik Penerbangan di Indonesia. Semoga pengalaman saya bisa membantu menjawab pertanyaan di atas. Apa itu Politeknik Penerbangan Sobat, Politeknik Penerbangan merupakan perguruan tinggi kedinasan yang bernaung di bawah Kementerian Perhubungan Republik Indonesia yang menyelenggarakan pendidikan berbasis vokasi dan akademik teknik dalam bidang teknik dan keselamatan penerbangan. Di Indonesia, terdapat 6 Politeknik Penerbangan di bawah naungan Kementerian Perhubungan yaitu Poltekbang Jayapura, Poltekbang S
Taruna OJT 2020 semester 2. Kanan dari Poltekbang Surabaya, kiri dari Poltekbang Makassar |
Senja, semilir angin senja
menerpa lamunanku. Menggoyahkan rerumputan hijau area air side. Semerbak indah,
ditemani langit yang luar biasa mempesona seakan menyapa lamunan diri ini agar
semakin dalam dan dalam. Semakin ke dalam, hingga ku terhenti ketika memandang
kokohnya 14 antenna Localizer yang mengarah ke runway 07 Bandara Sultan Aji
Muhammad Sulaiman Sepinggan Balikpapan. Terhenti dari lamunan ketidaknyamanan.
Terhenti dari imajinasi ke khawatiran akan wabah selama ini. Terhenti dari
pemikiran tak berujung yang menjadikanku semakin terjebak dalam keniscayaan.
“Alat ini kokoh,”
Ucapku perlahan yang tiba tiba
muncul dari lisan. Menjadikanku mulai berfikir jernih. Menghirup nafas dalam,
sembari mulai berdiri dari duduk lamunanku, menghelakan nafas kembali.
“Meskipun hujan, panas atau
bagaimanapun keadannya. Alat ini tetap kokoh, memberikan instruksi ke pesawat
supaya landing dengan presisi, centerline dengan runway. Airnav sudah 8 tahun
ya”
Ucapku kembali, segera meyakinkan
diri ini. Menyadarkan diri ini yang mulai gelisah dengan terpaan badai yang
seperti tiada berhenti. Wabah melanda yang sudah hampir satu tahun belum juga
usai. Langkah langkah yang luar biasa panjang seolah sia sia. Jumlah terpapar
tak kunjung berkurang, malah terus bertambah. Harus bagaimana lagi, harus apa
lagi yang dilakukan.
14 antenna Localizer menjadikanku
mulai berusaha untuk memahami semua ini. Bahwa, aku tidak sendiri. Masuk tahun
ke 8 Airnav Indonesia berdiri ini. Badai memang terus terusan menerpa, namun
aku, harus sadar, aku tidak sendiri. Aku berdiri bersama sama. Bersama saudara
saudaraku. Berjuang bersama untuk melawan wabah ini. Meskipun kami tidak bagian
dari gugus tugas wabah tersebut. Hati ini seakan menjerit akan tanggung jawab
yang harus kami lakukan bersama untuk ikut andil melawan wabah. Terutama di
lingkungan pribadi kami, Airnav Indonesia Cabang Balikpapan. Teman teman Unit Teknik,
Unit ATC, Unit Admin, Unit ATFM, Unit COM dan FSS, Unit AIS. Yakin, kita pasti
bisa. Untuk terus bangkit.
Akhirnya, akupun berdiri,
bangkit. Serambi menunggu langkah adik adik OJT dari shelter Localizer
menyusuri rerumputan menuju kendaraan mobil Hilux kami di belakang
antenna. Kami, melanjutkan langkah menuju
masa depan, bersama sama melangkah. Berusaha melawan, beradaptasi dengan
kebiasaan baru, bersama sama. Semoga setiap langkah selalu dengan Rahmat Nya.
Aku akan selalu yakin, bahwa semua yang telah dilakukan dan akan direncanakan,
tidak akan sia sia. Jaya Terus Airnav Indonesia. 8 Tahun Airnav Indonesiaku.
Komentar
Posting Komentar