Assalamualaikum sobat, bagaimana kabarnya hari ini ? Semoga sobat semua selalu dalam keadaan sehat selalu, dalam keadaan bahagia selalu. Sobat, Mungkin dari sobatku semua ada yang bertanya, Sebenarnya setelah lulus dari Politeknik Penerbangan, apakah langsung diterima di tempat kerja ? Sebenarnya lulusan Poltekbang, benar benar prospek gak sih ? Mungkin untuk membantu menjawab pertanyaan dan uneg uneg sobat, saya akan sharing mengenai pengalaman saya setelah lulus dari Salah satu Politeknik Penerbangan di Indonesia. Semoga pengalaman saya bisa membantu menjawab pertanyaan di atas. Apa itu Politeknik Penerbangan Sobat, Politeknik Penerbangan merupakan perguruan tinggi kedinasan yang bernaung di bawah Kementerian Perhubungan Republik Indonesia yang menyelenggarakan pendidikan berbasis vokasi dan akademik teknik dalam bidang teknik dan keselamatan penerbangan. Di Indonesia, terdapat 6 Politeknik Penerbangan di bawah naungan Kementerian Perhubungan yaitu Poltekbang Jayapura, Poltekbang S
Nah, sobat, nama saya Muhammad Didik Wijaya, salah satu mahasiswa yang masuk Universitas Negeri Surabaya tahun 2013 melalui jalur SNMPTN (tulisan ini dibuat pada gustus 2014). SNMPTN itu kepanjangannya adalah seleksi nasional masuk perguruan tinggi negeri sobat. Berikut saya akan share pengalaman dapat beasiswa Bidikmisi di Universitas Negeri Surabaya sobat.
Jalur snmptn merupakan jalur seleksi siswa lulusan SMA/sederajat
yang melalui perbandingan nilai raport selama 5 semester di SMA. Yaitu
semester 1 dan semester 2 kelas 10, semester 1 dan semester2 kelas 11 dan
semester 1 kelas 12. Saya dulu sekolah di SMA Negeri 1 Kertosono, SMA
paling timur Kabupaten Nganjuk Jawa Timur.,
Saya mau bagi-bagi info nih mengenai pengalamanku bisa dapat
beasiswa bidikmisi 2013 di Unesa.
Sebelumnya, aku ceritain yah kisah ketika aku baru-baru tahu
tentang SNMPTN.
Waktu itu sebelum dikenal dengan SNMPTN, namanya adalah
PMDK, aku lupa kepanjangannya, yang jelas PMDK adalah seleksi masuk PTN melalui
perbandingan nilai raport. Nah, sobat, ketika ku baru masuk SMA, ku tertarik
banget ama yang namanya PMDK, pengenku langsung bisa ketrima gitu ke PTN yang ku targetin. Waktu aku kelas X, aku
tertarik banget dengan astronomi sobat, sobat tahu kan, sampai tahun 2014 ini
satu satunya perguruan tinggi yang menyediakan jurusan bidang astronomi hanya
satu, yaitu ITB, Institut Teknologi Bandung. Nah, mulai dari kelas X itu, aku
ingin sekali masuk ITB dengan ngembangin kemampuanku di bidang astronomi. Ku
pelajari tuh astronomi dengan ikut pembinaan olimpiade astronomi kelas X, kelas
XI dan kelas XII dengan ngajar adik-adik olimpiade. Alhamdulillah sobat, aku
bisa ngraih juara 2 astronomi 2012 dan juara 3 astronomi 2011 di kabupaten
untuk mewakili di ajang provinsi. Hahaha, bukan berarti sombong sobat, meskipun
akhirnya hanya mendapatkan peringkat 13 di provinsi. Hehehe.
BACA JUGA
Lanjut,
Nah, masuk ke semester akhir kelas 12, kita disibukkan
mengisi PDSS, wah, ini aku lupa kepanjangannya. Yang jelas, hasil nilai raport
kami selama 5 semester dimasukkan ke data via online milik dikti. Selang
beberapa hari, aku menemui guru BK, dan menanyakan mengenai beasiswa di PTN.
Beliau memberitahu padaku kalo di PTN itu ada beasiswa yang namanya
“bidikmisi”. Beasiswa penuh selama 4 tahun kuliah gratis dengan pemberian biaya
hidup selama tinggal di daerah kampus sebesar 600 ribu rupiah.
Wah, itu aku tertarik sekali, sobat pastinya juga tertarik.
Namun, ternyata beliau, pak BK, berkata kalau beasiswa bidikmisi hanya untuk
anak-anak yang dalam tanda kutip “miskin”, atau perekonomiannya dibawah
rata-rata. Akhirnya, ketika ku pulang ku ngobrol-ngobrol sedikit tentang
bidikmisi dengan orang tua. Mereka terlihat sangat setuju dan benar-benar
menganjurkan aku untuk ikut beasiswa ini. Toh sekarang ayah juga sudah mulai
berhenti bekerja di sebuah pabrik terbesar kecamatan kami dan ibu juga hanya
menjadi ibu rumah tangga, sehingga, jujur, ayah dan bunda sudah tidak memiliki
penghasilan sama sekali. Kecuali dari beberapa kolam lele kami yang untungnya
sangat kecil sekali.
Setelah itu sobat, besoknya, segera ku menghubungi kepala BK
SMA, dan meminta info mengenai persyaratan ikut bidikmisi.
Mulailah, aku penuhi beberapa syarat bidikmisi, seperti
surat keterangan miskin dari desa, data bukti penghasilan kepala keluarga dari
desa, surat bukti pembayaran pajak tanah, pajak kendaraan bermotor dan fotokopy
Surat Keterangan Keluarga. Semua data itu aku penuhi. Beberapa yang lain belum
bisa aku penuhi seperti ijazah dan sttb, dikarenakan kedua kertas penting itu
belum ada, toh, aku juga belum nglaksanain UNAS. Hehehe, karena persyaratan itu
aku tahu sebelum UNAS.
Oke, persyaratan bidikmisi aku kumpulkan di BK, dibalut map
coklat dan kunamai namaku beserta nomor induk sekolahku, selanjutnya disuruh
buat akun bidikmisi di dikti. Dipandu oleh pak BK, pak Sigit. Akun tersebut
harus menyertakan nomor PDSS sekolah untuk siswa yang masih di SMA, setelah aku
membuat akun, aku disuruh ‘pergi’. (aneh batinku), katanya ‘sekarang giliran
temanmu tu dibelakang’. Eh, ternyata ngantri tuh temen-temenku. Hehehe.
“ini nanti, akunmu kamu buka sendiri dirumah, isi yang perlu
diisi, penuhin persyaratannya buat kamu daftar ulang nanti di PTN.”
Pak Sigit, terimaksih. Yosh, akhirnya aku bener-bener
terdaftar nih sobat, sebagai calon mahasiswa yang bakal dapet beasiswa penuh
kuliah. Tak pikir lama, setelah sekolah, pulang sekolah jam 16.00, langsung aku
move ke warnet desaku. Lah, ternyata buannyak kolom-kolom kosong yang harus
diisi. Ada data orang tua lengkap dengan pekerjaan, data prestasi, dan suruh
ngisi kondisi rumah terkini dari depan dan dari dalam. Tapi, tak apalah,
perjuangan buat menuhin itu semua, ingsyaAllah barokah.
Ditengah kebahagiaanku itu, karena uda terdaftar sebagai
calon bidikmisi, aku bingung dan sangat galau sobat. Galau di pilihan snmptn,
setiap siswa yang sekolahnya sudah memiliki akun PDSS diperbolehkan mengikuti
seleksi jalur snmptn. Nah, sobat, aku galau dalam memilih jurusan yang akan aku
tuju. Ini, ada 2 pilihan universitas dan setiap universitas dikasih kesempatan
milih dua prodi (program studi). Namanya aku ya, aku kan ngefans banget ma ilmu
astronomi tuh, ku pilih tu ITB di pilihan pertama dan Unesa di pilihan kedua.
Tanpa ngomong-ngomong dulu ma orang tua. Setelah beberapa hari karena
perasaanku gak enak, akhirnya ku ngomong ke mereka kalo ku pilih ITB sebagai
pilihan pertama. Kata boleh kata, seolah ibuku agak kurang menyetujui anak
bungsunya ini merajah ITB dengan seleksi rapor ini. Eh, apa iya bun. Apa sebab
bunda tak mau, aku buka internet, ke mbah gugle, cari passing great ITB jurusan
astronomi. Dan ternyata bener tuh, tinggi banget passing greatnya, lebih dari
40, padahal buat sampai passing grade 40 nilai rata2 raporku harus diatas 85.
Nah, pikir-pikir dah, mana uda nggak ada biaya kan buat daftar seleksi tulis,
SBMPTN. Akhirnya bermodal kegalauan, ku pilih Unesa (Universitas Negeri
Surabaya) sebagai pilihan pertama dan UNY (Universitas NEgeri Yogyakarta)
sebagai pilihan kedua. Prodinya tidak ribet, di Unesa prodi pilihan pertamaku
adalah P.Fisika dan kedua adalah PGSD, kemudian prodi di UNY yang pertama
adalah Fisika dan kedua adalah bahasa perancis.
Oke aku akhirnya memverifikasi dan mengunci pilihanku. Aku
print nomor peserta bidikmisi dan snmptn, kusimpan di MAP yang telah ada
sebelumnya di BK. Sampai UNAS aku biarkan.
Hingga UNAS tiba dan selesai, akhirnya sobat, aku dinyatakan
lulus dengan jumlah nilai total UNAS 42.an, hehehe, buruk banget sih, rata-rata
cuma tujuh lebih sedikit. Meskipun agak malu-malu memberikan info nilai ini ke
ayah bunda, tapi aku tetap bersyukur lah bisa lulus. Hehehe.
Selang beberapa minggu setelah UNAS, ayahku sakit keras, dan
beliau menghembuskan nafas terakhirnya di rumah sakit umum kota ngajuk pada 10
Mei sobat, innalillahi wa innailai rajiun. Aku sangat sedih waktu itu, yang aku
ingat dari kata beliau waktu bertamu di rumah saudaranya yang berada tak jauh
di daerah kota nganjuk adalah bahwa ayah pernah bicara kalau tugasnya sudah
selesai, sekarang sudah ayem tidak mengurusi sekolah anak lagi. Yang terakhir,
aku, sudah lulus. Semoga beliau diberi kebahagiaan di alam barzah, aamiin.
Selanjutnya sobat, pengumuman hasil snmptn. Aku waktu itu
tidak ada banyak uang untuk pergi ke warnet. Akhirnya aku buka lewat phone
cell, kudapati tulisan. “selamat anda diterima di Pendidikan Fisika UNESA
dengan beasiswa bidikmisi.”
Alhamdulillah, aku begitu bersyukur mendapatkan kabar ini
sobat.
Kemudian, ada pemgumuman daftar ulang jalur snmptn di UNESA
yang harinya bersamaan dengan tes tulis. Aku kemudian mengambil arsip-arsip
yang kukumpulin di BK. Karena semua sudah terpenuhi aku tinggal ngumpulin ini.
Namun, ada satu hal yang harus kuubah. Ayah sudah meninggal, disini berarti
butuh satu surat kematian ayah. Aku kemudian urus lagi di kantor desa mengenai
surat kematian ayah.
Tiba ketika daftar ulang di unesa. Sobat tahu, mahasiswa
yang dapat bidikmisi diperlakukan khusus disini. Aku bahkan mendapatkan
perangko gratis.
Iya sih, memang, jika dilihat, dibandingkan dengan
teman-teman sekelasku selama di SMA, perekonomian keluargaku tergolong dalam
menengah ke bawah. Ya, oke, akhirnya ku daftar bidikmisi. Ngumpulin semua
persyaratan yang menjadi list bidikmisi kampus unesa, dan oke, saya kumpulkan.
^^
LANJUT BACA KISAHKU SETELAH MENDAPAT PENGUMUMAN DITERIMA DI UNESA,
Unesa merupakan sebuah perguruan tinggi negeri yang dulunya
berkonsentrasi pada pengembangan skil mengajar atau pendidik. UNESA,
universitas negeri Surabaya, menjadi perguruan tinggi dengan alumni terbanyak
yang mensuplay lulusannya untuk mengajar di tempat pendidikan seluruh nusantara
ini tahun 2013.
Komentar
Posting Komentar