Assalamualaikum sobat, bagaimana kabarnya hari ini ? Semoga sobat semua selalu dalam keadaan sehat selalu, dalam keadaan bahagia selalu. Sobat, Mungkin dari sobatku semua ada yang bertanya, Sebenarnya setelah lulus dari Politeknik Penerbangan, apakah langsung diterima di tempat kerja ? Sebenarnya lulusan Poltekbang, benar benar prospek gak sih ? Mungkin untuk membantu menjawab pertanyaan dan uneg uneg sobat, saya akan sharing mengenai pengalaman saya setelah lulus dari Salah satu Politeknik Penerbangan di Indonesia. Semoga pengalaman saya bisa membantu menjawab pertanyaan di atas. Apa itu Politeknik Penerbangan Sobat, Politeknik Penerbangan merupakan perguruan tinggi kedinasan yang bernaung di bawah Kementerian Perhubungan Republik Indonesia yang menyelenggarakan pendidikan berbasis vokasi dan akademik teknik dalam bidang teknik dan keselamatan penerbangan. Di Indonesia, terdapat 6 Politeknik Penerbangan di bawah naungan Kementerian Perhubungan yaitu Poltekbang Jayapura, Poltekbang S
IKRAR FEBRIANOV RAMADHANA
(11.12 PM 22/05/2018)
Lama sudah langkah kaki ini tidak terukir dalam goresan tinta saksi kehidupan. Setahun mungkin, atau lebih, tak ada yang kukisahkan dalam langkah ini.
Lama sudah langkah kaki ini tidak terukir dalam goresan tinta saksi kehidupan. Setahun mungkin, atau lebih, tak ada yang kukisahkan dalam langkah ini.
Layaknya keterbatasan danau menyimpan air tawarnya, atau bendungan menyimpan air tawarnya, lama lama air tawar yang lama berganti melewati dan air tawar baru mengisi, otak ini juga begitu, semoga catatan yang baru ini bisa menjadi motivasi terutama diriku sendiri.
Luar biasa memang rencana Ilahi, dalam langkah kaki ini, penempatanku di tanah rantau Kalimantan, Balikpapan, yang memang benar benar tiada saya berfikiran menginjakkan kaki lagi di tanah gambut Borneo untuk kedua kalinya. Kini berbuah nyata.
Luar biasa memang rencana Ilahi, yang mempertemukan diri ini dengan "my brader" (saudaraku), yang muncul diantara rimbunan tumpukan kisah rajutan waktu. Ah, "Nikmat Tuhanmu yang mana yang kau dustakan ?" (QS AR Rahman 16)
Ramadhan waktu itu, 1439 Hijriah, malam Ramadhan ketiga, malam yang panjang, malam yang seakan sedetik serasa satu jam. Malam yang penat, malam yang banyak bintang, namun seolah mata ini tak bisa melihatnya, malam yang ingin diri ini mengoreksi, betapa pentingnya membersihkan telapak kaki tak beralas setelah berjalan di atas kolam lumpur. Malam yang entah angin apa, rasanya ingin sekali diri ini berserah dan berlepas.
"Allah, aku pasrah, Allah, apalah diri ini, Allah, sudahilah"
Duduklah raga ini, bersimpuh, merintih, memohon pada Nya.
Berbekal sebuah buku tahfidz pemberian 'sahabat halaqah', diri ini mencoba menikmati, berusaha menikmati suasana sunyi bada tarawih. Allahu alam. Tiada yang tahu rencanamu.
Dimunculkanlah olehNya, setitik 'Venus' petang hari, menyejukkan, mengharukan, melegakan, menyadarkan, mengingatkan, sang kejora ya, mewarnai saat gelap, memberi penerangan,
Ikrar Febrianov Ramadhana, datang perlahan berjalan, menghampiri diri ini yang masih bersama resonansi waktu, kemudian dia melebarkan tangannya, dan merangkul pundak kananku,
Barakallah langkahmu "my brader",
Karena, baru kali ini, baru pertama kali ini, engkau satu satunya yang melakukan ini dengan hati. Tanpa malu, tanpa takut, dan penuh mata 'sayang' sebagai saudara, sebagai keluarga, yang saling menguatkan dan saling merangkul.
Terimakasih banyak saudaraku, Semoga engkau selalu dalam lindungan Allah, semoga anak panah istiqomah beribadah yang sudah menancap tepat sasaran tidak terlepas, semoga benang silaturahim tidak terputus, semoga kita dipertemukan bersama di telaga, semoga kita dipertemukan di SurgaNya, bersama Rasulullah dengan keadaan sebaik baik keadaan. Saling memotivasi "my brader", semoga engkau bisa terus menjadi kejora, tidak hanya dalam langkah kakiku, namun juga langkah langkah kaki tokoh selain diriku.
Mushola dan waktu menjadi saksi saat itu. Kuatkan dirimu,
Saya, Ikrar, Josua |
Komentar
Posting Komentar